WARNING: Semua kesamaan nama tokoh pada cerita ini PASTI DISENGAJA. Jadi ya maaf saja kalau ada yang namanya dipakai =w=b, only slight yaoi, kerjaan orang-orang stress,cerita sarap :3 Judul benar-benar ngaco XD

Menurut anda cerita ini kurang sarap? Cek dulu chapter 2 nya d(=w=)b

Please enjoy XD

"Gyaaa~! Terlambat, terlambat, terlambat!" Shouta berlari keluar dari apartemennya. "Cih, gara-gara channel tv semalam banyak menayangkan acara hentai, aku jadi kurang tidur... Apalagi... Aku terlambat di hari pertama masuk SMA!" ia berteriak panik dan mempercepat larinya.

Tiba-tiba saja... DUAAAAGH!

"A-aduuh.. Hei! Jalan yang benar dong!" Shouta langsung berteriak sewot karena terjatuh, atau lebih tepatnya menjatuhkan orang di hadapannya.

"Ukh, kan kau yang menabrakku!" Anak lelaki yang ditabrak Shouta membalas. "Memangnya aku salah apa?"

"Baiklah, maaf, maaf." Shouta mengalah ketika mengetahui lawan bicaranya adalah seseorang yang lebih pendek darinya. "Kau tidak apa-apa?"

"Harusnya kau tanya begitu daritadi." lelaki itu menatap Shouta dengan tatapan yang... Ehem... Imut (?). "Aku nggak apa-apa kok."

B-BISHOUNEN?! Shouta buru-buru membantu anak itu berdiri. "Kau sungguh tidak apa-apa kan? Aku benar-benar minta maaf, tadi aku tidak melihat jalan, kau tidak terluka?" Ia terus memperhatikan anak itu, terutama memperhatikan wajahnya yang manis XD "Eh... Kau ini cowok, kan?"

"Tentu saja, apa maksudmu?" anak itu kembali cemberut, menunjukan ekspresi khas anak kecil yang membuat Shouta hampir pingsan melihat tingkat kawaii-nessnya. "Aku kan pakai seragam SMA yang sama denganmu!"

"Ah, iya, benar juga." Shouta menjawab setengah sadar sambil tetap memperhatikan anak itu. "Berarti, kau juga siswa kelas satu sepertiku ya?"

Mendengar perkataan Shouta, siswa itu berbalik memperlihatkan ekspresi marah. "Jangan main-main! Kau pikir karena badanku ini pendek kau bisa menghinaku begitu saja? AKU INI SUDAH KELAS DUA!" Ia berteriak kesal.

"Kelas dua? eh, tapi, kau..." Shouta tidak sanggup mengatakan apa-apa lagi. "Sudahlah, lupakan."

"Ukh, namaku Kotaro Kikuno, dan aku adalah senior, sekali lagi, SENIORMU! Ingat itu!" Kotaro kembali cemberut dengan tampang babyfacenya.

Sekarang, hal yang ada dipikiran Shouta hanyalah: Bishie, Chibi, Moe, dan Uke. Dan tentu saja semua itu mengarah kepada Kotaro. XD

"Hoi!" *DUAAGH*

Sebuah tas ransel dengan suksesnya berhasil menghantam kepala Shouta.

"Siapa itu?!" Shouta berbalik dengan kesal dan mendapati seorang pemuda dengan seragam SMA yang sama dengannya, sedang menatapnya dengan tatapan menusuk. "E-eh, maksudku—"

"Apa yang kau lakukan pada Uke-ku?" Orang itu membentak dengan kesal sambil membantu Kotaro berdiri.

"U-uke?" Wajah Kotaro memerah mendengar perkataannya. "Jangan ngomong yang aneh-aneh Yuzu-kun!"

"Cuma bercanda…" Orang yang dipanggil Yuzu itu mengambil kembali tasnya yang digunakan untuk melempar kepala Shouta. "Kenapa kau masih di sini? Upacara penerimaan murid baru sudah hampir dimulai."

"Ah, iya! Aku lupa!" Kotaro segera menggenggam tangan Yuzu dan menariknya. "Ayo cepat, nanti terlambat!"

"Tunggu dulu, aku mau bicara sebentar dengannya." Yuzu kembali melirik tajam ke arah Shouta. "Kau pergi saja duluan."

"Baiklah." Kotaro tersenyum manis pada Yuzu dan bejalan pergi meninggalkannya. "Jangan lama-lama ya."

"Tentu saja." Yuzu balas tersenyum. Tetapi beberapa saat setelah itu, ekspresinya langsung berubah drastis ketika menatap Shouta.

Tuhan, ampuni aku…Shouta langsung bersiap-siap pergi dan mengambil tasnya ketika tangan Yuzu menarik kerahnya. "Hoi kau, siapa namamu?"

"S-shouta..."

"Apa yang kau lakukan padanya barusan?"

Karena ketakutan, Shouta menjawab dengan gugup, "A-aku cu-cuma ti-"

Heh! Gugup! Bukan gagap!

"Aku cuma tidak sengaja menabraknya..." Jawab Shouta GUGUP. XD

"Cuma? CUMA? Dengar ya, dia itu MI-LIK-KU. Camkan itu baik-baik. Jangan berani-beraninya kau mendekatinya lagi, atau kau akan tahu sendiri akibatnya." Yuzu mengancam Shouta sambil mengepalkan tangannya, mengambil posisi seolah akan memukul Shouta.

"I-iya, baik!" Shouta menjawab dengan muka horror "Eh, tapi tadi dia belum mengakuimu sebagai 'Seme'nya kan? Berarti kalian belum—"

"Dia itu HAMPIR menjadi milikku lebih tepatnya…" Yuzu membenarkan perkataannya sebelumnya. "Pokoknya, kau tidak boleh mendekatinya." Ia tetap bersikeras. "Sudahlah, nanti aku terlambat hanya karena mengurusi orang bodoh sepertimu." Ia segera berjalan pergi meninggalkan Shouta dan kembali berjalan ke arah sekolah.

"Belum juga masuk sekolah, bisa-bisanya sudah bertemu orang seperti dia." Shouta mengeluh dan melihat jam tangannya. "Jam 6.57… AKU TERLAMBAT!"

"Fuh, jam 6.59… Untunglah…" Shouta menghela nafas dan memasuki aula SMA Fukuoka. "Hmm, acaranya sudah hampir dimulai." ia segera mencari tempat duduk.

"Hoi, kenapa kau duduk di sini? Ini tempat kelas 2." suara seseorang yang tidak asing menegur Shouta. Shouta segera menoleh dan menyadari bahwa ia duduk di sebelah Kotaro dan anak-anak kelas 2 lainnya.
"Ah! Bocah pendek yang tadi!"

"Enak saja, aku ini bukan bocah, dasar bocah." Kotaro kembali menunjukan ekspresi sebalnya yang kekanak-kanakan. "Kubilang aku ini kelas dua."

"Iya, iya..." Shouta kembali terpesona mellihat wajah manis itu XDD "Tidak kusangka kau benar-benar kelas dua, padahal tinggi badanmu berbeda jauh dibandingkan teman-temanmu." lanjut Shouta sambil memperhatikan anak kelas dua lainnya.

"Enak saja, biar begini aku-"

Sebelum Kotaro sempat menjawab Shouta sudah terlebih dahulu dilempari oleh beberapa buah tas dari mulai tas ransel, tas selempang, tas laptop, sampai koper. "Aduh, aduh! Apa-apaan itu?"

Kenapa semua murid di sekolah ini selalu melempar tas?

"Hei kelas satu! Jangan berani-beraninya kau mengejek sang Ultimate-Uke kami!" beberapa kakak kelas dengan tampang sangar segera mendekati Shouta dan mencengkram kerahnya.

"K-kalian ini apa-apaan?!" Shouta berusaha melepaskan dirinya. "Aku kan cuma bercanda! Lagipula, kalian ini siapa?!"

"Kami adalah YKFC!" seorang anak perempuan menjawab. "Yuzuki-dan-Kotaro-Fans-Cl

ub! Klub ini sudah didirikan sejak Yuzuki-san dan Kotaro-chan masih bersekolah di SMP Fukukoka!"

"Kotaro... chan? Ultimate Uke?"

"Awas saja kalau kau sampai mengganggu bocchan, tidak akan kami biarkan." Seorang anggota YKFC yang lain memandang tajam ke arah Shouta.

"H-hei, kalian tidak perlu begini kan?" Kotaro mencoba untuk menghentikan keributan ini sebelum memancing perhatian guru. "Aku tidak apa-apa kok."

Segera saja, seluruh anak-anak YKFC terpukau melihat pemandangan Kotaro-chan yang sedang mencoba membujuk mereka dengan tampangnya yang (memang) imut XD

"Gyaaaa~! Kotaro-chan! Kami mencintaimu~!"

"Apapun yang Kochan minta, akan kami laksanakan!"

"Kotaro-kuuun, lihat ke sini!"

"Eh, eh, eh?" Kotaro justru bertambah bingung karena dikerumuni banyak penggemarnya yang nggak jelas asal-usulnya =w=

Tapi seketika saja, semua fansnya itu langsung duduk di tempat masing-masing, karena dari atas panggung Yuzuki yang bertugas memberikan sambutan dari OSIS sedang memberikan tatapan mengancam yang seolah mengatakan 'dekati-dia-maka-kau-akan-mati'

Sementara itu, beberapa siswi fujoshi yang memilih tempat duduk di belakang barisan Kotaro mulai ribut...

"OMG! Yuzu-kun, so seme!"

"Bagaimana bisa tidak, dia kan selalu bersama sang Ultimate-Uke..."

"Jangan-jangan Yuzuki memang suka sama Ko-chan?"

"Iya, iya! Mungkin saja kan?"

Kotaro yang tentu saja bisa mendengar semua pembicaraan itu segera memalingkan wajahnya yang sudah merah padam. Bagaimanapun juga, dia itu masih normal dan masih menyukai perempuan XD

Di lain pihak, Shouta yang memang tahu pasti bahwa Yuzuki jelas-jelas menyukai Kotaro, kelihatannya tidak peduli dengan celotehan para fujoshi. "Kotaro-kun, kenapa Yuzuki-san di depan?" ia bertanya ketika melihat Yuzuki berbicara, berpidato, atau apalah di atas panggung. "Dia ikut memberi sambutan di acara ini?"

"Sudah pasti, kan." Kotaro, yang akhirnya dapat menenangkan diri, menjawab. "Yuzu-kun kan ketua OSIS."

"KETUA? Orang yang kasar dan nggak normal seperti dia?" Shouta langsung berteriak terkejut, tanpa menyadari bahwa perkataannya itu sangatlah memancing bahaya...

Beberapa detik kemudian, anggota-anggota YKFC yang bertubuh besar dan berwajah sangar segera menyeret Shouta keluar sekolah dan Shouta tidak pernah mendengar kelanjutan pidato Yuzuki.

Tentu saja Shouta belum mati. Karena jika sudah, para anggota YKFC dan pihak sekolah pasti akan dituntut. Begitu pula, cerita ini pasti tidak akan berlanjut tanpanya. Shouta hanya menderita beberapa luka yang cukup parah karena dihajar beramai-ramai XD

"Cih, semakin lama aku bersekolah di sini rasanya semakin parah saja... Bisa-bisa aku mati kalau begini terus!"

"Siapa suruh kau bodoh begitu?" Ujar Kotaro yang tiba-tiba muncul (sebenarnya sih sudah dari tadi, cuma karena pendek jadi nggak kelihatan XD) di sebelah Shouta. "Sudah tahu ada mereka, kenapa malah bilang Yuzu-kun nggak normal?"

"Itu refleks, refleks." Shouta menjawab santai. "Lagipula dia memang nggak normal kan? Buktinya dia suka padamu."

"Yuzu-kun nggak suka sama aku!" Kotaro membalas kesal dengan wajah merah. "Kenapa sih semuanya bilang begitu? Kami kan cuma teman baik!"

"Memangnya kau nggak tahu? Dia memang benar-benar menyukaimu kok, dia bilang padaku tadi pagi."


"...Mau jawab apalagi kau sekarang?"

"Bohong! Yuzu-kun nggak mungkin begitu!" Wajah Kotaro semakin memerah sambil memukuli Shouta. "Bohong, bohong, bohong!"

"Wah, kau malu ya?" Shouta tersenyum puas saat mengamati ekspresi imut Kotaro dengan wajahnya yang tersipu. Bisa-bisa kalau begini terus dia mungkin ikutan jadi 'nggak normal'...

"Terserah ah, aku mau ke kelas!" Kotaro berhenti memukuli Shouta dan berjalan pergi. "Ah, siapa namamu?"

"Shouta." jawab Shouta sambil mendekat ke arah Kotaro. "Namaku Shouta Takezawa." lanjutnya sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Kotaro, sehingga bocah pendek itu kembali menunjukan ekspresi imutnya ketika sedang malu-malu XDD

"N-nggak usah dekat-dekat kan?!" Kotaro segera mendorong Shouta dengan panik dan sebagai balasannya mendengar Shouta tertawa kecil. "Aku ini kakak kelasmu, jadi jangan macam-macam!"

"Iya, aku mengerti. Sudah sana, nanti kau dicari anak-anak kelasmu."

"Huh, makanya jangan menggodaku..." (Menggoda? XDD Mengganggu maksudnyee...) Kotaro kembali berjalan pergi.

"Jangan rindukan aku lho."

"Mana mungkin!"

Shouta tertawa penuh kemenangan karena berhasil mengusili seniornya itu dan melihat wajah manisnya tersipu. "Fufu~ Kalau begini, aku bisa mengganggunya terus setiap kali kami bertemu~"

"Heh, bocah!" Entah dari mana, Yuzuki sudah berdiri di depan Shouta. "Sudah kubilang jangan mendekatinya lagi, apa kau belum puas dihajar, hah?!"

"Eh, senpai... Ketahuan ya?" Shouta menjawab sambil tertawa kaku. "Cuma bercanda kok, bercanda."

Yuzuki memandangi Shouta dengan tatapan tajam, "Aku akan mengawasimu..." ia berjalan pergi dan mengikuti Kotaro berjalan ke arah kelasnya.

Shouta akhirnya menghela nafas lega ketika melihat kedua seniornya itu pergi. "Fuh, hampir saja..."

"Lihat Mai, ini orang yang sekelas dengan kita."

"Benar katamu Ai. Kita sekelas dengan orang bodoh ini."

"Baru pertama kali masuk dia sudah cari masalah dengan Yuzuki-senpai."

"Ia tidak akan hidup lama di sekolah ini."

"Hah?" Shouta segera menengok ke belakang dan mendapati dua orang siswi berwajah sama sedang mengamatinya dengan tatapan menusuk. "G-gyaaa! Setan!"

Kedua siswi tersebut langsung memukulkan tas mereka ke kepala Shouta, seperti yang selalu dilakukan murid-murid SMP Fukuoka mulai dari ketua OSISnya sampai anak-anak YKFC XD

"Tidak sopan!"

"Kau tidak pernah melihat anak kembar ya?"

"Dia benar-benar pembuat masalah Mai!"

"Sudahlah Ai." Salah seorang siswi tersebut berpaling ke arah Shouta. "Namaku Mai, ini adik kembarku Ai. Kami disuruh wali kelas untuk mencarimu."

"Seluruh siswa 1-3 yang lain sudah berkumpul di kelas. Cuma kau yang belum! Merepotkan!"

"Ayo cepat ke kelas." Mai segera menarik tangan Shouta, diikuti oleh Ai.

"T-tunggu, kalian kenal Yuzuki-san?" Shouta bertanya. Jika mereka teman Yuzuki, berarti mereka bisa dengan mudah melaporkan kalau-kalau Shouta mendekati Kotaro... Hanya dengan memikirkannya saja sudah membuat Shouta ngeri.

"Tentu saja. Salah seorang teman kami justru teman baiknya. Apalagi dulu waktu SMP mereka juga sudah cukup terkenal sehingga dapat membuat YKFC berdiri sehingga tidak mungkin ada orang yang tidak mengenal mereka."

"Kau tahu YKFC kan? Orang-orang yang tadi hampir membunuhmu itu."

"I-iya..."

"Selain itu mereka juga terkenal di kalangan para fujoshi, termasuk aku dan Mai." lanjut Ai.

"Yah, begitulah." Mai akhirnya melepaskan genggamannya. "Ini kelas 1-3, kelas kita." katanya sambil berjalan masuk. "Yuiki, ini dia."

"Ah, ternyata benar, dia orang yang bermasalah dengan YKFC!" Siswi yang dipanggil Yuiki itu tertawa ketika melihat Shouta. "Kita benar-benar sekelas dengan dia ya?"

"Bisakah berhenti memanggilku begitu?!" Shouta berteriak kesal.

"Maaf, maaf, aku Yuiki." kata siswi berambut panjang itu. "Aku teman Ai, Mai, dan Kochan serta Yuzu-kun!"

"Aku Shouta..."

"Aku tahu, kau terkenal di kalangan para siswa loh, sebagai murid baru yang..."

"Bermasalah dengan YKFC, aku tahu, aku tahu!"

"Bagus kalau begitu." Yuiki kembali tertawa. "Kebetulan, pada hari pertama masuk kita kegiatan bebas. Mau ikut kami keliling klub?"

"Ah, boleh juga. Kebetulan aku-"

"Yuichaaaaan!" tiba-tiba Kotaro menerobos masuk ke kelas 1-3 sambil menggandeng seorang siswa. "Ayo ikut ke kantin! Mai-chan dan Ai-chan juga mau ikut?" katanya semangat.

"Ah, Kochan, aku baru mau berkeliling." Yuiki menjawab senang. "Tentu saja kami akan ikut. Ngomong-ngomong, ada yang ingin kukenalkan padamu."

"Yuichan sekelas sama dia?!" Tanpa diperkenalkan, Kotaro menunjuk ke arah Shouta. "Aku sudah kenal si kouhai ini, iya kan?"

Shouta hanya mengangguk sambil merenungkan nasibnya. Dia harus bertemu lagi dengan senpai berwajah imutnya yang dijaga ketat oleh sang ketua OSIS dan YKFC...

"Justru dia yang harus kuperkenalkan!" Kotaro menarik tangan siswa yang digenggamnya. "Mungkin Ai dan Mai sudah kenal, karena waktu SMP mereka manajer klub basket kami. Ini Tetsuya!"

"Yosh, namaku Tetsuya Ogawa!" Siswa itu membenarkan. "Aku dulu teman satu klub dengan Kotaro-kun!"

"Sudah cukup perkenalannya, ayo kita ke kantin!" Kotaro segera berjalan keluar dengan semangat sambil menggandeng Yuiki dan Tetsuya. Sementara Kotaro, Ai, dan Mai mengikuti dari belakang.

"Hei, ini cuma perasaanku, atau Tetsuya memang terlihat agak... Ehem... Senang... Ketika digandeng Kotaro?" Shouta berbisik pada Mai. "Yah, sebagai fujoshi, kau mengerti maksudku kan?"

Mai mengangguk. "Kau cepat tanggap juga ya. Tetsuya-kun adalah saingan terbesar Yuzuki-san untuk mendekati Kotaro. Mereka sepertinya akrab di depan Kotaro, tetapi sesungguhnya mereka itu bermusuhan..."

"Sungguh romantis, memperebutkan Kotaro-chan seperti itu!" tambah Ai dengan mata berbinar-binar.

Shouta baru saja akan protes dan mengatakan kalau hal itu tidak normal, tapi mengingat si kembar itu fujoshi, ia mengurungkan niatnya. XP

"Itu Yuzu-kun!" Kotaro segera melepaskan genggamannya pada tangan Tetsuya dan berlari ke arah Yuzuki yang baru keluar dari ruang OSIS. "Yuzu-kun, kami mau ke kantin, mau ikut?"

"Aku masih ada urusan." Yuzuki menjawab sambil tersenyum dan mengelus kepala Kotaro. "Nggak apa-apa kan?"

"Iya." Kotaro balas tersenyum. "Sampai nanti."

"Sampai nanti." Yuzuki kembali mengelus kepala Kotaro, menatap tajam ke arah Tetsuya yang juga membalas tatapannya, dan berjalan pergi.

"...Tak kusangka." Shouta berkomentar. "Kukira itu hanya cerita karanganmu." katanya sambil melihat ke arah Mai.

"Oh, percayalah, tidak semua yang ada di sekolah ini se-normal yang kau bayangkan." jawab Ai sambil tertawa. "Perjalanan hidupmu baru akan dimulai!"

***
End Chptr1.

TBC

XD

Sarap ah, sekolahnya beneran nggak normal XDD

OMAKE

"Sudah kuputuskan, aku akan masuk klub sepak bola!" Shouta berkata pada dirinya sendiri sambil berjalan ke arah lapangan olahraga sepulang sekolah. Pada hari pertama, seluruh kegiatan klub belum dimulai dan tentu saja masih dilakukan pencarian anggota dari para murid baru.

"Kotaro bilang, sewaktu SMP dia bergabung dengan klub basket, jadi Yuzuki-san dan YKFC juga pasti ikut klub basket, aku akan aman di klub sepak bola!" Ia meyakinkan dirinya sendiri.

Sesampainya di lapangan...

"Ah, Shouta-kun, kau ikut klub sepak bola juga?" Yuiki menyapa Shouta. "Aku, Ai, dan Mai manager di sini! Semoga kita bisa bekerja sama!" Lanjutnya ceria.

"Eh? Yuiki managernya? Berarti jangan-jangan..."

"Ada si kouhai!" Kotaro yang sedang istirahat di pinggir lapangan langsung melambaikan tangannya. "Hei, sini!"

"K-kotaro?! Kukira kau ikut klub basket!"

"Aku bosan, selama 2 tahun di SMP aku selalu berlatih basket, jadi kupikir aku mau coba sepak bola saja!" Katanya sambil tersenyum manis.

Spontan, wajah Shouta langsung memerah XD "Yuzu-kun mana? Aku belum melihatnya dari tadi... Dia tidak ikut?" Tanya Shouta senang.

"Mana mungkin kan? Tuh, dia baru datang." Kata Kotaro sambil menunjuk ke arah dua orang siswa yang berlari menghampiri mereka.

"Kotaro-chan, ini kubawakan tasmu!" Kata Tetsuya sambil meletakkan tas Kotaro disamping tasnya. "Apa kau haus?"

"Sudah kubelikan minuman." Potong Yuzuki. "Ini, kesukaanmu." Katanya sambil memberikan sekaleng soda pada Kotaro.

"Mau kubelikan makanan?"

"Dia sudah makan denganku di kantin tadi."

"Berisik! Aku bertanya padanya!"

"Sudahlah kalian berdua, hentikan!" Kotaro menyela. "Aku tidak butuh apa-apa, terima kasih Tetsuya." Kotaro tersenyum manis pada Tetsuya.

"Ah, baiklah kalau begitu." Tetsuya membalas senyumannya kemudian mencibir ke arah Yuzuki.

Yuzuki yang sudah sangat kesal berpaling pada Shouta. "Dengar baik-baik, aku sudah cukup muak dengan adanya Tetsuya di klub ini, jangan membuatku harus membunuhmu juga, bocah tengik..."

"...B-baik."

Perjalanan hidup Shouta benar-benar baru dimulai... Dan sepertinya akan menjadi perjalanan yang berat...